Masih banyak pihak–bahkan kadang pasangan dan anggota keluarga sendiri–yang menganggap remeh pekerjaan sebagai seorang ibu rumah tangga, padahal ini adalah tugas yang penting dan esensial. Ibu rumah tangga juga sering mengabaikan perasaan, kebutuhan, dan kesehatan mentalnya sendiri.
Padahal, masalah emosi dan kesehatan mental yang tidak seimbang akan berpengaruh buruk pada cara mengasuh anak dan keluarga secara general. Bila ibu bahagia, maka pengaturan di keluarga juga bisa lebih baik.
Maka dari itu, moms and dads, pelajari beberapa tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga berikut ini!
Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga
Menjadi seorang ibu rumah tangga adalah salah satu pekerjaan paling berharga di dunia, tetapi bukannya tanpa tantangan. Seorang ibu rumah tangga harus kuat, pengertian, serba bisa, cerdas, dan penuh kasih sayang di waktu yang sama.
Semua pekerjaan itu bisa membuat seorang ibu memiliki emosi yang naik-turun hingga merasa kelelahan ekstrem.
Bagaimana pun, seorang ibu harus tetap menjaga kesehatan mentalnya tetap seimbang agar dapat mengurus keluarga dengan baik.
Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga!
1. Komunikasi dengan Pasangan
Beri tahu pasangan apa yang kamu rasakan dengan semua kesibukan menjadi ibu rumah tangga.
Pastikan bahwa suami kamu paham bahwa mendidik anak-anak dan mengurus seluruh isi rumah bukanlah pekerjaan yang sederhana apalagi mudah.
Wajar bila kadang kamu merasa kelelahan atau bahkan frustasi. Beri tahu dia dengan baik bila kamu butuh istirahat sejenak, liburan singkat, atau mungkin luapan kasih sayang darinya agar bisa semangat lagi.
Inilah fungsinya untuk bisa saling pengertian, mendampingi, dan membantu antarpasangan.
2. Bagi Tugas dengan Pasangan
Suami bekerja mencari nafkah dan istri menjadi ibu rumah tangga yang artinya harus mengatur dan mengurus keperluan di rumah dengan segala detailnya. Mungkin memang begitu pembagian tugasnya.
Tapi, nggak ada salahnya bila tetap ada pembagian tugas rumah tangga yang adil bagi suami-istri. Ini adalah bentuk dukungan dan bantuan yang manis.
Misalnya, suami bisa bantu untuk buang sampah, beli/angkat/pasang galon dan gas, pasang peralatan elektronik/perabot, potong rumput, reparasi, membersihkan kamar mandi, garasi, atau taman, langsung buang sisa makan, dan ajak main atau mengajari anak (luangkan waktu).
Meletakan barang pada tempatnya, nggak melempar handuk basah di tempat tidur, mengambil pakaian dari lemari dengan rapi, serta nggak bikin lantai becek setelah mandi adalah hal-hal kecil yang bisa suami lakukan sehingga pekerjaan istri jadi lebih mudah.
Oh ya, suami bisa masak untuk keluarga sesekali. Misalnya, saat akhir pekan atau ketika libur. Ini bukan hanya meringankan tugas istri tapi juga membahagiakan dan meningkatkan bonding di keluarga.
Discover More: 16 Rekomendasi Hadiah Lebaran untuk Orang Tua Terbaik
3. Minta Bantuan
Bila kondisi kamu sangat lelah dan kewalahan untuk mengurus rumah setiap hari, silakan minta bantuan tenaga dari orang lain.
Konsultasi dengan suami bila kalian punya budget untuk sewa asisten rumah tangga atau ART infal.
Mungkin hanya untuk cuci dan gosok baju saja (atau pakai jasa laundry), bantuan untuk cuci piring saja, atau beresin rumah di waktu sibuk seperti hari raya atau setelah acara keluarga.
Sepertinya kamu juga bisa minta bantuan anggota keluarga atau orang tua untuk menjaga anak sebentar sementara kamu istirahat sejenak atau menyelesaikan pekerjaan lainnya.
4. Rencanakan Tugas Harian
Tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga selanjutnya adalah dengan membuat rencana tugas harian. Ini akan membantu bunda agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan nggak menumpuk.
Misalnya, hari Senin jam sekian adalah waktunya mencuci baju. Hari ini harus mengerjakan apa-apa saja secara terstruktur.
Bunda memang hebat bisa melakukan tugas secara multitasking, tapi sering kali ini membuat bunda merasa kewalahan. Mengatur jadwal bisa bantu bunda lebih terstruktur dan mencari waktu untuk istirahat.
Selain itu, bunda bisa siapkan ide menu dan bahan-bahan makanan untuk suatu periode misal per 3, 5, atau 7 hari (prep food) agar waktu masak bisa lebih singkat.
5. Relaksasi Singkat
Di antara waktu yang sibuk, temukan waktu dan metode relaksasi singkat agar bunda bisa tetap fokus dan tenang.
- Latihan pernapasan
- Meditasi selama beberapa menit
- Stretching atau pemanasan 5-7 menit
- Pijat
- Tidur (power nap)
- Mendengarkan musik
- Nonton show favorit
- Menikmati teh atau kopi
- Rebahan
Discover More: Sudah Menikah tapi Susah Melupakan Mantan? Ini Tips MOVE ON
6. Belajar Parenting
Bukan hanya tugas bunda, tapi suami juga wajib belajar parenting. Orang tua harus kerja sama untuk mendidik anak.
Plus, ini akan membantu bunda menangani banyak kondisi nggak terduga yang berhubungan dengan anak dan keluarga.
Bunda jadi punya opsi dan solusi terbaik, yang mana ini akan mengurangi beban pikiran bunda dan mengurangi risiko yang kurang menyenangkan atau bahkan fatal.
7. Ciptakan Me Time
Bunda pasti mengerahkan seluruh waktu, tenaga, pikiran, dan perasaan untuk anak-anak dan keluarga. Bunda sangat hebat!
Selain itu, jangan lupa pikirkan untuk diri sendiri ya bun. Ingat, kesehatan fisik dan mental bunda sangat penting. Bila bunda sakit atau frustasi, bunda nggak bisa mengurus keluarga dengan baik.
Jadi, ciptakan me time atau waktu untuk diri bunda sendiri. Misalnya:
- Yoga
- Mandi cantik
- Pakai skincare
- Perawatan di salon
- Makan enak
- Jalan-jalan
- Melakukan hobi
Lakukan hal-hal yang bikin bunda merasa lebih tenang dan meningkatkan energi setelahnya. Konsultasi dengan suami ya untuk bisa saling membantu saat bunda pergi sebentar.
8. Luangkan Waktu Berdua dengan Suami
Tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga selanjutnya adalah dengan menghabiskan waktu berkualitas dengan suami. Tanpa gangguan apapun, meskipun hanya sebentar saja.
Bunda dan suami mungkin tenggelam dengan kesibukan dan segala kegiatan setiap hari. Tapi, jangan sampai lupa untuk tetap menjalin romansa seperti masa pacaran dulu.
Setiap hari kalian pasti menanggung banyak beban dan tanggung jawab. Di saat berduaan, ini waktunya meluapkan kasih sayang, mempelajari hal-hal bersama, menjalin pengertian lebih dalam, dan mencari solusi atas berbagai masalah dan tantangan rumah tangga.
9. Bergaul dengan Teman dan Komunitas
Tampaknya sulit untuk berteman dan mengembangkan hubungan dengan orang lain setelah memiliki anak. Bunda mungkin berpikir bahwa itu hanya buang-buang waktu dan energi.
Namun, sesekali bunda bisa sempatkan untuk bertemu dengan teman dan sahabat lama–apalagi bila mereka sudah jadi ibu rumah tangga juga–di mana kalian bisa sharing pengalaman dan belajar seputar parenting dan hal-hal di antaranya.
Selain itu, bunda bisa juga bergabung dengan komunitas di mana bunda bisa belajar berbagai hal.
Pastikan komunitas atau perkumpulan itu berisi orang-orang dengan vibe positif, ya!
Discover More: 12 Cara Menghilangkan Trauma Karena Diselingkuhi Suami
10. Quality Time dengan Keluarga
Nah, ciptakan juga momen berharga dan dan berkualitas dengan anggota keluarga dengan liburan, makan bersama, nonton bareng, bermain, atau hangout.
Temukan cara paling menyenangkan untuk komunikasi dan mengenali anak dengan baik. Ajak anak bicara seperti sahabatnya, serta temukan solusi yang ada bila ada masalah.
11. Temukan Stress Relief Terbaik
Stress relief adalah proses yang diusahakan untuk mengurangi stres dan membuat kamu merasa lebih tenang.
Ada banyak cara yang bisa bunda lakukan untuk mengurangi stres, misalnya:
- Olahraga
- Karaoke
- Menulis jurnal
- Makan enak
- Nonton film atau drama komedi
- Berhubungan seks dengan suami
- Dll
Selain itu, temukan pokok masalahnya dan cari solusinya bersama suami.
12. Belajar Kontrol Emosi dan Pikiran
Selain sudah sibuk dengan kegiatan sehari-hari, pikiran negatif (overthinking) juga menambah stres harian.
Latif positive self-talk untuk menguatkan diri. Jangan biarkan emosi buruk dan kekhawatiran yang nggak beralasan menguasi diri dan membuat kamu tambah kewalahan.
Bila ada masalah, fokus hanya pada masalah itu dan cari solusi. Sudah masalah nggak selesai, tapi beban pikiran semakin bertambah.
13. Ajari Anak untuk Terlibat di Pekerjaan Rumah
Anak-anak yang masih kecil sering melakukan hal-hal yang nggak terduga dan sering kali membuat bunda lelah. Padahal, anak-anak sedang belajar dan bereksplorasi.
Dari pada memarahi anak karena suka berantakin rumah, baiknya ajari anak untuk tanggung jawab dari kecil.
Misalnya anak menumpahkan minuman. Ajak anak mengambil lap dan ajari untuk membersihkan kekacauan yang dia buat. Termasuk juga ajari cara merapikan mainan dan sebagainya.
Anak-anak nggak tau kalau itu adalah sebuah pekerjaan. Bila diajari dengan lembut dan menyenangkan, dia bisa berpikir bahwa pekerjaan itu adalah main dan dia juga akan belajar selanjutnya.
Discover More: Bun, Ini Cara Membuat Mantan Suami Menyesal
14. Jangan Bandingkan Diri Sendiri dengan Ibu Lain
Setiap orang dan keluarga lain punya masalah dan tantangan masing-masing. Ibu A mungkin terlihat bahagia, punya suami kaya, dan anak yang pintar.
Jangan membandingkan hidup kamu dengan hidup orang lain, apalagi berpikir bahwa hidup kamu nggak sempurna dan bahagia seperti yang lain.
Hindari juga membandingkan anak-anak dengan anak tetangga. Selain itu menambah beban pikiran bunda, itu juga menyakiti hati anak.
Lakukan yang terbaik dan pahami bahwa kamu punya jalan hidup yang beda sama orang lain. Fokus sama diri dan keluarga sendiri untuk mencapai tujuan.
15. Terapkan Self-Care
Jadikan perawatan diri sebagai prioritas juga! Makan sehat, minum air putih yang cukup, dan olahraga.
Bunda selalu memastikan keluarga makan dengan baik, tapi kamu sendiri lupa kalau belum makan.
Selain itu, tetap jaga kecantikan dengan perawatan wajah sesuai dengan kemampuan, ya!
Discover More: Bunda, Ini Ciri-Ciri Suami Selingkuh Menurut Psikologi
16. Cari Peluang Pekerjaan Untuk Ibu Rumah Tangga
Carilah pekerjaan yang memungkinkan kamu bekerja dari rumah. Kamu mungkin akan terkejut betapa banyak pekerjaan yang dapat kamu selesaikan di komputer di rumah.
Bahkan bekerja satu atau dua jam sehari dapat membuat kamu merasa lebih terhubung dengan dunia luar. Semoga ini juga bisa membantu perekonomian keluarga.
Itulah beberapa tips menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga. Tetap sehat, cantik, kuat, dan slay ya moms!